Have you heard about Silver Water? You may have read it somewhere about this name: Ionic Silver Water or Colloidal Silver Water. This silver liquid has been around for quite some time and even get into the pet market. I have recommended this to some of my online friends through Instagram, I also selling Ionic Silver Water myself as part of #jbscatbuytodonate program.
In this I will share with you about my experience with Silver Water, why I keep using it, the difference between Ionic Silver Water and Colloidal Silver Water, also other information about them. I will write it in Bahasa Indonesia, if you can’t understand Indonesian, you can find translate button under and change it to the language you find comfortable. I hope this post will be helpful to you!
Pertama kali aku dikenalkan sama air perak ini adalah ketika aku SMA, jadi sekitar tahun 2006-2009, tandanya sudah kurang lebih 15 tahun lalu, ya. Sepupuku yang pertama kenalin, katanya dia sekarang jual Air Ion Perak atau Air Ag+ yang bagus buat sembuhin berbagai sakit kulit sampai ke luka. Orang tuaku pun beli versi spray kecil dan pas dicoba eh ternyata ampuh, dong. Sejak itu keluarga aku rutin restock beli untuk pemakaian sendiri.
Sampai akhirnya aku pelihara kucing, awalnya enggak pernah kepikiran pakai Silver Water ini untuk kucing karena kan gak tau ya bisa digunakan ke mereka atau enggak. Sampai akhirnya aku dikasih tahu salah satu kenalan catlover juga, katanya cobain, deh ini ada yang jual silver water buat luka kucing katanya gitu. Aku mampir lah ke lapaknya dan pas aku lihat, loh kayaknya isinya sama ini silver water juga cuma beda packaging aja. Akhirnya aku coba check out tuh satu botol sprayer-nya. Pas sampai, aku coba bandingin sama yang biasa aku pakai, sama banget! Isinya cairan bening kekuningan gitu, tanpa bau, tanpa rasa, semua sama. Dari situ aku pun berkesimpulan bahwa Air Ion Perak ini bisa juga ternyata digunakan untuk anabul.
Untuk diri sendiri dan anabul, aku pakai Ionic Silver Water ini terutama untuk luka. Luka basah maupun terbuka sering-sering disemprot sama air perak ini pasti jadi cepat kering dan sembuhnya. Yang enaknya kalau pakai ini sama sekali enggak ada rasa perih, cuma basah aja. Selain untuk luka, aku pakai ini juga untuk membersihkan mata. Untuk mata sendiri aku spray langsung aja ke mata, biasanya nanti kotoran alias beleknya keluar. Kalau untuk mata anabul, aku spray air perak ke tissue, kemudian lap mata mereka ke arah luar sampai bersih.
Serba-Serbi Perak
Perak adalah logam alami yang ditemukan di kerak bumi. Ketika dioleskan, perak dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Namun, cara perak bekerja tidak sama dengan cara agen bakterisidal seperti antibiotik membunuh bakteri. Perak dianggap sebagai agen bakteriostatik, yang berarti dapat mencegah penggandaan dan penyebaran bakteri, yang memungkinkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja untuk menghilangkan bakteri patogen yang berpotensi berbahaya dengan lebih mudah.
Perak sendiri sebetulnya sudah umum sering ditemukan di banyak produk medis, kosmetik, rumah tangga, dan suplemen, termasuk: di produk anti bakteri dan anti mikroba, pakaian dan tekstil, kosmetik dan produk perawatan pribadi, perhiasan dan aksesoris, peralatan makan, suplemen, hingga di sistem pemurnian air.
Apa Saja Manfaat Dari Air Ion Perak?
-. Meningkatkan kekebalan tubuh
-. Membantu regenerasi sel dan jaringan yang rusak sehingga dapat membantu penyembuhan luka dan memperbaiki masalah kulit
-. Membunuh lebih dari 650 macam bakteri, kuman, virus, dan jamur (disinfektan alami)
Karena sifatnya sebagai disinfektan alami, air ion perak ini bisa juga dipakai untuk lap paw anabul sampai ke meja di rumah juga. Seperti yang sudah aku bilang, air ion perak ini berupa cairan bening kekuningan tanpa bau tanpa rasa. Tapi sifatnya cukup sensitif jadi jangan disimpan dekat dengan benda-benda berbau tajam atau disimpan di tempat panas atau terkena sinar matahari langsung.
Ionic Silver Water VS Colloidal Silver Water
Nah, ternyata selain Ionic Silver Water, ada lagi yang namanya Colloidal Silver Water atau Silver Hydrosol. Apa bedanya?
Koloid perak atau colloidal silver mengacu pada partikel perak kecil yang tersuspensi dalam cairan dasar, biasanya air. Partikel berukuran lebih besar dan tetap tersebar di seluruh cairan karena muatan listriknya. Meskipun ukuran partikel dapat bervariasi, biasanya berkisar antara 2 hingga 500 nanometer. Dalam larutan colloidal silver yang tepat, partikel tetap stabil dan tidak mengendap di dasar seiring waktu. Muatan listrik partikel perak membuatnya tersuspensi, yang mengusir partikel lain dan mencegah agregasi. Konsentrasi perak dalam produk koloid perak bervariasi, mulai dari konsentrasi yang sangat rendah hingga tinggi tergantung produknya.
Tidak seperti colloidal silver yang mengandung partikel perak, perak ionik atau ionic silver tidak mengandung partikel padat. Sebaliknya, itu terdiri dari ion perak, yang merupakan atom atau molekul perak individu yang membawa muatan positif. Ion perak sangat reaktif dan sering berikatan dengan molekul lain yang ada dalam cairan. Larutan perak ionik biasanya bening atau transparan karena tidak mengandung partikel padat. Dari sini jelas ya kenapa seperti yang aku bilang untuk air ion perak tidak disarankan terkena panas, sinar matahari menyengat, dan disimpan di tempat berbau.
Jadi, kesimpulannya adalah colloidal silver terdiri dari nanopartikel kecil perak metalik yang tersuspensi dalam cairan yang tidak dapat dihilangkan melalui proses penyaringan normal. Perak ionik adalah perak terlarut atau ion perak yang terdispersi dalam cairan, biasanya air.
Sudah banyak merek luar negeri yang mengeluarkan colloidal silver khusus pets. Bahkan kemarin ini aku sempat cek dan ternyata beberapa merek lokal yang berjualan produk kebutuhan anabul pun mulai mengeluarkan produk air ion perak atau colloidal silver-nya juga. Untuk manfaat dan kebisaan dari ionic silver water dengan colloidal silver sebetulnya hampir sama. Intinya adalah semua produk yang mengandung perak yang dirancang untuk pemakaian luar bisa menjadi cara yang sangat efektif dan aman untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Biasanya yang membedakan setiap produk hanyalah konsentrasi dari perak dalam cairannya atau biasa dikenal dengan ppm (parts per million). Seperti yang tertulis di foto produk Sovereign Silver di atas, kandungan peraknya 10 ppm yang artinya produk tersebut mengandung 10 miligram perak per 1 liter air murni. Untuk air ion perak yang dijual jbscat sendiri (sama seperti yang biasa aku pakai), konsentrasi peraknya itu 20-22 ppm.
Ketika produk perak mengandung spesies perak paling aktif, ditambah dengan ukuran partikel terkecil dan jumlah perak bermuatan positif terbesar, maka cukup dengan perak bioaktif 10 ppm di konsentrasi rendah sudah aman dan bermanfaat. Sedang untuk konsentrasi pada 20 ppm, maka bioavailabilitas dipastikan optimal: mikropartikel perak dengan mudah melintasi membran yang mengelilingi sel bakteri dan menetralkan toksisitasnya, sehingga menonaktifkan kekuatannya untuk merusak dalam hal menular. Sehingga efektivitasnya lebih tinggi dan cepat.
Do’s and Don’ts Pemakaian Silver Water
Air perak aman untuk pemakaian topikal atau luar tubuh. Kandungannya alami dan sejauh ini sama sekali tidak ada efek samping. Tidak bikin kulit kering atau bermasalah, bahkan di beberapa penyakit kulit membantu juga. Untuk pribadi, aku bahkan suka pakai sebagai toner wajar dengan cara spray di wajah.
Nah, daripada don’t atau larangan mungkin ini sebenarnya lebih ke lebih baik dihindari, yaitu untuk penggunaan dengan cara konsumsi atau ditelan. Aku tahu aku sempat merekomendasikannya juga karena merek-merek luar yang menjual colloidal silver water untuk manusia maupun hewan merekomendasikan salah satu penggunaannya dengan cara dikonsumsi. Dipercaya dengan mengonsumsi air perak ini akan membantu meningkatkan imunitas tubuh. Akupun secara rutin mencampurkan air ion perak ke minuman kucing-kucingku. Apakah ada efek buruknya? Yang langsung terasa seperti jadi sakit perut atau muntah-muntah, sih tidak ada, ya. Tapi untuk efek jangka panjang aku juga tidak terlalu memperhatikan.
Kenapa sekarang jadi lebih baik dihindari untuk dikonsumsi? Karena ketika aku baca-baca dan riset untuk blog ini, ada beberapa artikel yang menyatakan bahwa lebih baik jika kita menghindari konsumsi air perak karena sebetulnya belum ada riset jelas untuk mengetahui apakah aman atau tidak air perak ini masuk ke dalam sistem pencernaan tubuh. Ada ketakutan bisa terjadi efek samping dan sebagainya. Jadi untuk sekarang, karena perkembangan informasi, aku tidak rekomendasi penggunaan air ion perak untuk dikonsumsi, ya.
Dulu aku suka merekomendasikan silver water dicampurkan dengan air minum untuk membantu membersihkan mulut anabul. Sebagai pengganti, ada banyak larutan maupun bubuk yang bisa dicampurkan dengan minuman atau makanan anabul untuk menjaga kebersihan mulut mereka. Walau tetap ya kalau mau benar-benar bersih, sih ya giginya disikat setiap hari sama seperti kita. Tapi aku paham tidak semua pets bisa diajak kerjasama. Akupun jujur saja tidak menyikat gigi kucing-kucingku, kok jadi tenang saja, ya
Nah, sampai sini aja ya cerita soal Silver Water-nya. Correct me if I’m wrong, so please do write a comment in a respectful way in case you know more useful information. Habis ini bikin blog post soal apa lagi, ya?
PS: Yang mau beli Ionic Silver Water jbscat boleh langsung melipir ke Instagram @jbscat ya bisa pesan di DM. Thank you!
Source:
https://www.canr.msu.edu/news/trending-colloidal-and-ionic-silver
JBSCAT 