Jangan Takut Steril

Aku udah post slide post ini di berbagai media sosial jbscat, tapi sekarang aku mau sambil cerita ya soal kenapa post ini aku buat. Jadi minggu ini aku nemu post di TikTok soal orang yang anabulnya meninggal ketika ikut kegiatan steril bersubsidi. Sedih banget aku sampe baper mana kucingnya lucu dan manis banget. Aku tahu banget rasa sakitnya ditinggal anabul kayak apa, terutama kalau ditinggalnya ngedadak banget mana tadinya sehat-sehat begitu.

Wajar banget untuk orang itu minta kejelasan dan merasa campur aduk dari bingung, kecewa, segala macam. Tapi memang kita enggak bisa kontrol respon orang kayak apa, ya. Aku sempat lihat komentar-komentar jadi banyak juga yang ragu atau mau mundur buat ngesteril anabulnya. Padahal aku seneng banget pas tahu udah banyak yang mulai melek steril buat kesehatan.

Karena itu post ini dibuat dan disebar dengan harapan bisa menguatkan lagi orang-orang yang memang udah mau steril. Rasa khawatir dan takut itu wajar, tapi jadikan itu energi untuk kita lebih ekstra lagi dalam mempersiapkan anabul sebelum steril.

Bisa dibaca ya, 1 banding 100.000. Jadi kemungkinannya kecil banget. Tapi kalau sampai kejadian, tandanya memang udah jalannya kali ya begitu. Kebetulan pernah suatu hari ada kenalan minta dibantu dicarikan steril dengan harga terjangkau di kota Bandung untuk kucing betinanya. Nah, aku memang kenal sama salah satu panitia Bandung Peduli Kucing yang suka bikin steril bersubsidi. Aku pun sudah beberapa kali steril kucing jbscat di sana dan aman. Ada fasilitas ranap pra dan paska steril juga kerjasama bareng Asrama Om Albie (pet hotel) jadi aku pikir ini good deal lah ya. Aku daftarin tuh kucingnya kenalanku, dia tinggal tahu datang pas hari H terus jemput.

Eh, pas hari H dikabari lah kucingnya meninggal. Aku pun shock banget. Diajak ngobrol dan dijelaskan kalau kucingnya dia ternyata 1 dari 100ribu ekor yang punya reaksi alergi terhadap anestesi. Sedih banget, akupun sampai enggak enak hati.

Aku enggak bisa menutupi bahwa risiko selalu ada dan bisa terjadi. Tapi bukan berarti kita jadi batal steril karena risikonya jauh lebih besar di depan sana untuk kucing-kucing yang enggak disteril.

Yah, sedikit pro-tips ya untuk yang punya dana ekstra, terutama yang kucingnya tidak pure domestik (jadi ada mix breed atau malah pure bred ras tertentu), lebih baik steril ke dokter hewan yang track recordnya pro-steril dengan jam terbang operasi sterilnya tinggi. Acara steril subsidi itu baik tapi memang fokusnya lebih ke TNR atau untuk para pencinta anabul yang masih kurang mampu. Kalau kucingmu betina, mix breed, dan kamu pun tipe parno, mending keluarin kocek lebih banyak tapi ekstra tenang dan less hustle lah dengan kamu booking jadwal ke klinik hewan terpercaya.

Kalau mau ada juga yang bisa house call jadi dikerjakan di rumah atau ada juga klinik yang mengizinkan kita lihat prosedur selama operasi. Kebetulan saya pernah juga melihat operasi steril dari awal sampai akhir. Tapi ya kalau enggak bisa lihat darah atau panikan ya gak perlu sampai segitunya juga gak apa-apa ini hanya opsi kalau kamu tipe yang harus lihat banget.

Banyak banget manfaat dari sterilisasi. Mungkin buat kamu hanya 1 ekor aja, tapi dengan kamu sterilkan 1 ekor peliharaanmu itu, masa depan dia dan juga masa depan lingkunganmu dan banyak hewan sangat berubah jadi lebih baik. Semoga post ini menguatkan niatan baik kalian untuk tetap gas steril anabulnya, ya. Kucing-kucingku semua disteril dan aku enggak pernah menyesal sama sekali udah ngesteril mereka.

Leave a comment